Artikel
Ilmuwan Muslim, Bidang, dan Karya Penemuannya
Ilmuwan Muslim, Bidang, dan Karya Penemuannya

1. Ibnu Sina (Avicenna)

Ibnu Sina atau yang lebih dikenal Avicenna dalam dunia barat seorang filsuf, ilmuwan, dan dokter kelahiran Persia (sekarang Iran). Ibnu Sina memiliki nama lengkap AbÅ« ‘AlÄ« al-Husayn bin ‘Abdullāh bin SÄ«nā, lahir pada 980 di Afsyahnah daerah dekat Bukhara, sekarang wilayah Uzbekistan dan meninggal bulan Juni 1037 di Hamadan, Persia (Iran).
 
Sebagian besar karyanya ada dalam bidang filosofi dan kedokteran. Karyanya yang sangat terkenal adalah al-QānÅ«n fÄ« aá¹­-Ṭibb yang merupakan rujukan di bidang kedokteran selama berabad-abad.
 
Dia adalah pengarang dari 450 buku pada beberapa pokok bahasan besar. Banyak di antaranya memusatkan pada filosofi dan kedokteran. George Sarton menyebut Ibnu Sina "ilmuwan paling terkenal dari Islam dan salah satu yang paling terkenal pada semua bidang, tempat dan waktu".
 
 
2. Al-Khawarizmi

Nama lengkap dari Al-Khawarizmi adalah  Muhamma bin Musa al-KhwārizmÄ« al-Majousi al-Katarbali merupakan salah satu ilmuwan muslim paling penting dalam sejarah matematika.
 
Lahir sekitar tahun 780 di Khwārizm (sekarang Khiva, Uzbekistan) dan wafat sekitar tahun 850 di Baghdad.
 
Karya terbesarnya dalam matematika, astronomi, astrologi, geografi, kartografi, sebagai fondasi dan kemudian lebih inovatif dalam aljabar, trigonometri, dan pada bidang lain yang dia tekuni.
 
Buku pertamanya, al-Jabar, adalah buku pertama yang membahas solusi sistematik dari linear dan notasi kuadrat. Sehingga ia disebut sebagai Bapak Aljabar. Al-KhwārizmÄ« juga berperan penting dalam memperkenalkan angka Arab melalui karya Kitāb al-Jam’a wa-l-tafrÄ«q bi-ḥisāb al-Hind yang kelak diadopsi sebagai angka standar yang dipakai di berbagai bahasa serta kemudian diperkenalkan sebagai Sistem Penomoran Posisi Desimal di dunia Barat pada abad ke-12.
 
3. Al-Farabi

lahir di Otrar tahun 872 dan meninggal di Damaskus, tahun  951 pada umur 79 tahun. Merupakan seorang ilmuwan dan filsuf Islam berasal dari Farab, Kazakhstan. Ia juga dikenal dengan nama AbÅ« Nasir al-Fārābi (dalam beberapa sumber ia dikenal sebagai Abu Nasr Muhammad Ibn Muhammad Ibn Tarkhan Ibn Uzalah Al- Farabi, juga dikenal di dunia barat sebagai Alpharabius, Al-Farabi, Farabi, dan Abunasir. 

Al-Farabi ahli di bidang filsafat dan mendapatkan julukan guru kedua setelah Aristoteles. Karyanya yang paling terkenal adalah Al-Madinah Al-Fadhilah (Kota atau Negara Utama) yang membahas tetang pencapaian kebahagian melalui kehidupan politik dan hubungan antara rejim yang paling baik menurut pemahaman Plato dengan hukum Ilahiah islam. Filsafat politik Al-Farabi, khususnya gagasannya mengenai penguasa kota utama mencerminkan rasionalisasi ajaran Imamah dalam Syi'ah.
 
4. Al-Kindi

Nama lengkap Al-Kindi adalah Abu Yūsuf Yaʻqūb ibn ʼIsḥāq aṣ-Ṣabbāḥ al-Kindī. Ia lahir pada tahun 801 dan wafat pada tahun 873 H.
 
Ia merupakan filsuf muslim pertama. Selain bisa berbahasa Arab, ia mahir berbahasa Yunani. Banyak karya-karya para filsuf Yunani. Ia sangat menghargai matematika. Hal ini disebabkan karena matematika, bagi al-Kindi, adalah mukaddimah bagi siapa saja yang ingin mempelajari filsafat. Mukaddimah ini begitu penting sehingga tidak mungkin bagi seseorang untuk mencapai keahlian dalam filsafat tanpa terlebih dulu menguasai matematika.
 
Di antara karya yang dihasilkan Al-Kindi adalah Kitab Al-Kindi ila Al-Mu’tashim Billah Fi Al-Falsafah Al-Ula, Kitab Al-Falsafah Ad-Dakhilat wa Al-Masa’il Al-Manthiqiyyah wa Al-Muqtashah wa Ma Fawqa Al-Thabi’iyyah, Kitab fi An-Nahu La Tanalu Al-Falsafah Illa Bi ‘ilm Al-Riyadhiyyah, dan lain sebagainya.






Artikel Lainnya